Jakarta - Para ahli komputer asal University of Southampton di Inggris coba membangun super komputer murah meriah dengan modal kurang lebih Rp 20 juta. Seperti apa super komputer yang diberi nama Iridis-Pi ini?
Iridis-Pi yang namanya diberikan oleh Profesor Simon Cox, sang ketua tim proyek super komputer ini, sejatinya hanyalah kumpulan dari komputer murah yang dikembangkan dan dirilis oleh yayasan bernama Raspberry Foundation di Inggris.
Oleh yayasan ini, komputer yang dinamakan Raspberry Pi tersebut dirilis dalam dua model: USD 25 atau sekitar Rp 230 ribu untuk model A, dan USD 35 atau sekitar Rp 330 ribu untuk model B.
Dengan memanfaatkan teknologi SoC (system on chip), Raspberry Pi berjalan di atas arsitektur ARM11 dan dilengkapi videocore 4 GPU yang mampu memutar video dengan kualitas BluRay. Didukung oleh penggunaan RAM berkapasitas 512 MB serta SD Card untuk sektor storage-nya.
Nah, menariknya, Raspberry Pi yang hanya berukuran selebar kartu nama --oleh tim yang berisi 8 ahli komputer-- dibuat menjadi sebuah super komputer. Untuk membuatnya, tim Universitas Southampton mendayagunakan 64 buah Raspberry Pi yang disusun menggunakan batangan Lego.
Untuk menjalankannya, super komputer ini menggunakan sebuah bahasa pemrograman yang disebut Phyton. Sedangkan untuk pengoperasiannya, Iridis-Pi ditenagai soket listrik 13 ampere dan penggunaan Message Passing Interface (MPI) yang digunakan untuk mendukung komunikasi antar ke-64 Raspberry Pi melalui ethernet yang tersemat padanya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa Iridis-Pi memiliki total 64 prosesor yang didukung oleh RAM berkapasitas 1 TB. Dengan bahan pembuatan dari kumpulan komputer murah, bisa jadi Iridis Pi adalah super komputer paling murah dibanding yang lain. Demikian seperti dikutip detikINET dari Vr-zone, Kamis (27/12/2012).
0 comments:
Post a Comment